Hari Terakhir Operasi Ketupat 2025

Hari Terakhir Operasi Ketupat 2025

Hari Terakhir Operasi Ketupat 2025

Sumenep, Jawa Timur – Menjelang berakhirnya pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, situasi lalu lintas di wilayah Sumenep menunjukkan tren positif. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, turun langsung ke Terminal Arya Wiraraja untuk memantau arus balik Lebaran serta mengevaluasi hasil operasi yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.

Hari Terakhir Operasi Ketupat 2025

Dalam kunjungannya pada hari Minggu (13/4/2025), Kapolda menyampaikan bahwa terjadi penurunan signifikan dalam sejumlah indikator keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam hal pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, dan tindak kriminalitas.

Evaluasi Pelaksanaan Operasi Ketupat
Operasi Ketupat 2025 yang digelar dalam rangka pengamanan mudik dan arus balik Idulfitri telah berlangsung selama lebih dari dua pekan. Menurut Irjen Nanang, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan operasi tahun ini jauh lebih tertib dan lancar.

“Dari hasil pemantauan kami, terjadi penurunan yang cukup signifikan, baik dari sisi jumlah kecelakaan lalu lintas, jumlah korban, maupun pelanggaran yang ditindak oleh petugas,” jelasnya kepada media.

Ia menyebutkan, kolaborasi antara Polri, Dinas Perhubungan, TNI, serta instansi terkait lainnya sangat berperan dalam menjaga kelancaran dan keselamatan para pemudik.

Fokus Pemantauan di Terminal Arya Wiraraja

Terminal Arya Wiraraja dipilih sebagai salah satu titik fokus pemantauan karena merupakan simpul utama pergerakan masyarakat dari dan menuju berbagai daerah di Madura, terutama pada masa arus balik.

Petugas di lapangan dilaporkan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas serta mengimbau pemudik untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh.

“Terminal ini menjadi titik strategis arus balik, jadi pengawasan dilakukan lebih intensif. Kami juga memastikan fasilitas publik seperti pos pengamanan dan layanan kesehatan siap membantu masyarakat,” ungkap Irjen Nanang.

Penurunan Angka Pelanggaran
Data dari Kepolisian Resor (Polres) Sumenep mencatat penurunan lebih dari 30% pelanggaran lalu lintas dibandingkan Operasi Ketupat tahun lalu. Pelanggaran yang biasa terjadi seperti tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, hingga penggunaan knalpot brong berhasil diminimalisir berkat penertiban yang ketat.

“Kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan sudah mulai tumbuh. Sosialisasi yang kami lakukan sejak awal Ramadan rupanya efektif,” kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya.

Tak hanya pelanggaran, angka kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor dan tindakan premanisme juga tercatat mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari kehadiran aktif aparat di titik-titik rawan.

Komitmen Lanjutan Pascamudik
Kapolda Jatim juga mengingatkan bahwa meski Operasi Ketupat resmi berakhir, pengawasan di jalan raya dan ruang publik tidak akan dihentikan. Pihaknya akan tetap melanjutkan patroli serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar disiplin berlalu lintas menjadi budaya yang melekat, bukan hanya ketika ada operasi kepolisian.

“Operasi boleh berakhir, tetapi tanggung jawab menjaga keselamatan masyarakat tetap berjalan. Ini bukan hanya tugas polisi, tapi juga butuh partisipasi aktif dari masyarakat,” tutup Irjen Nanang.

Harapan ke Depan
Dengan tren positif ini, pemerintah daerah dan aparat berharap kondisi lalu lintas di Sumenep semakin kondusif ke depannya. Program-program sosialisasi dan edukasi lalu lintas akan terus digalakkan, terutama menyasar kalangan muda dan pelajar sebagai generasi pengguna jalan berikutnya.

Operasi Ketupat 2025 menjadi contoh nyata bahwa sinergi antarinstansi dan kesadaran masyarakat dapat menciptakan lingkungan mudik yang aman, nyaman, dan tertib.