Keselamatan di jalan raya menjadi isu penting yang terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi keselamatan lalu lintas di Indonesia. Menurutnya, angka kecelakaan dan perilaku berkendara masyarakat masih jauh dari kategori ideal.
Dalam pernyataannya, Budi Setiyadi mengatakan bahwa tingkat keselamatan lalu lintas di Indonesia masih tergolong buruk. Banyak faktor yang mempengaruhi situasi ini, mulai dari minimnya kesadaran masyarakat dalam menaati peraturan lalu lintas, hingga kurangnya infrastruktur pendukung yang aman dan layak.
Tingginya Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Data kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa yang terjadi setiap tahun cukup tinggi. Banyak kasus yang menimpa pengguna kendaraan roda dua, pejalan kaki, hingga penumpang kendaraan umum. Hal ini menunjukkan bahwa persoalan keselamatan lalu lintas bukan hanya menyangkut kelalaian individu, namun juga menjadi masalah sistemik yang harus segera ditangani bersama.
“Setiap hari, kita kehilangan nyawa akibat kecelakaan yang sebenarnya bisa dicegah. Ini adalah alarm keras bagi kita semua,” ujar Budi Setiyadi dalam sebuah kesempatan diskusi publik. Ia juga menambahkan bahwa diperlukan komitmen serius dari semua pihak agar keselamatan jalan tidak lagi menjadi isu yang diabaikan.
Faktor Utama: Perilaku Pengemudi
Salah satu akar permasalahan dari buruknya keselamatan jalan adalah perilaku pengemudi yang masih rendah dalam hal disiplin dan kesadaran hukum. Banyak pengendara yang mengabaikan aturan seperti memakai helm, menggunakan sabuk pengaman, serta berkendara dalam kondisi tidak layak seperti mengantuk atau bahkan di bawah pengaruh alkohol.
Lebih parahnya lagi, masih banyak pengemudi yang belum mengantongi SIM (Surat Izin Mengemudi) namun tetap berkendara di jalan raya. Hal ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Kemenhub menyatakan akan lebih menggencarkan edukasi, serta berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menegakkan hukum secara lebih ketat.
Infrastruktur yang Masih Perlu Dibenahi
Selain masalah perilaku pengguna jalan, infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam menciptakan keselamatan lalu lintas. Beberapa ruas jalan masih minim penerangan, marka jalan yang tidak jelas, serta rambu lalu lintas yang rusak atau tertutup tanaman.
Menurut Budi Setiyadi, infrastruktur jalan yang baik bisa menjadi faktor pencegah kecelakaan yang cukup signifikan. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk lebih aktif dalam memeriksa dan memperbaiki sarana jalan di wilayahnya masing-masing.
Upaya Kemenhub dan Solusi Jangka Panjang
Sebagai respons atas kondisi ini, Kemenhub telah menyusun beberapa langkah strategis untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Salah satunya adalah program edukasi keselamatan lalu lintas di sekolah-sekolah dan komunitas, pengembangan transportasi umum yang aman, serta kerja sama lintas sektor untuk membenahi sarana dan prasarana transportasi darat.
Selain itu, teknologi juga mulai digunakan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Sistem pemantauan kendaraan secara digital, penggunaan CCTV di persimpangan jalan, serta sistem tilang elektronik (e-tilang) menjadi bagian dari upaya modernisasi pengawasan lalu lintas.
Namun, menurut Budi Setiyadi, solusi utama tetap kembali kepada masyarakat itu sendiri. “Kita boleh punya aturan dan teknologi secanggih apapun, tapi kalau tidak ada perubahan perilaku, angka kecelakaan tidak akan turun secara signifikan,” tegasnya.
Ajakan untuk Semua Lapisan Masyarakat
Keselamatan jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Semua lapisan masyarakat, mulai dari pengemudi pribadi, operator transportasi umum, hingga pejalan kaki, harus memiliki kesadaran yang sama. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan di jalan dapat berdampak besar bagi keselamatan banyak orang.
Dengan semangat kolaborasi, peningkatan edukasi, penegakan hukum, serta pembenahan infrastruktur, diharapkan kondisi keselamatan lalu lintas di Indonesia akan semakin membaik ke depannya. Tidak ada satu pun nyawa yang pantas hilang sia-sia di jalanan.